Selasa, 30 Desember 2014

Risiko Mengandung di Atas Usia 35 Tahun

0


Apakah orang yang hamil di atas usia 35 tahun itu mengetahui risiko hamil pada usia tersebut? Bagi wanita yang mengetahui dampak hamil di atas usia 35 tahun pasti akan memikirkan terlebih dahulu sebelum hamil. Tetapi bagi ibu yang sudah berumur 35 tahun yang belum mempunyai anak dan wanita karir yang baru menikah pasti masih menginginkan anak tanpa memikirkan risikonya. Padahal di usia 35 tahun ke atas itu seorang wanita akan mengalami penurunan tingkat fertilitas seperti komplikasi kehamilan. Apa saja risiko yang ada dan perlu anda ketahui itu?
Wanita usia lebih tua lebih berisiko mengalami komplikasi akibat kehamilan seperti pre-eklampsia (tekanan darah tinggi pada kehamilan disertai proteinuria), diabetes gestasional (diabetes akibat kehamilan), dan plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir). Pre-eklampsia, juga disebut toksemia kehamilan, dapat menjadi komplikasi kehamilan yang serius. Pre-eklampsia terjadi hanya selama kehamilan. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, pre-eklampsia akan memberikan ancaman serius bagi anda dan bayi yang anda kandung. Pada pre eklampsia ringan tekanan darah anda agak sedikit naik. Salah satu gejala lain yang nyata dari pre-eklampsia ringan mungkin pembengkakan pada tungkai, tangan dan wajah.
Diabetes gestasional disebut diabetes yang terjadi selama kehamilan. Diabetes ini berdampak serius pada wanita yang hamil di usia tua terutama pada wanita yang memiliki berat badan lebih, dengan anggota keluarga yang mempunyai diabetes yang bergantung-insulin. Jika diabetes terjadi tanpa diobati , anda dan bayi akan terpajan pada keadaan di mana konsentrasi gula dalam darah tinggi, suatu kondisi yang disebut hiperglikemia. Kondisi ini tidak menyehatkan bagi bayi. Diabetes gestasional kadang menyebabkan pembentukan air ketuban dalam jumlah yang berlebihan, yang dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan persalinan prematur karena rahim menjadi terlalu renggang. Diabetes gestasional ini juga dapat mengakibatkan wanita hamil mengalami persalinan lama karena bayi yang dikandung terlalu besar. Kadang bayi tidak dapat masuk ke dalam jalan lahir, dan diperlukan tindakan persalinan Cesarean.
Plasenta Previa adalah terjadinya kondisi plasenta menempel di bagian bawah rahim sehingga bukan berada dalam posisi normal. Plasenta dapat terlepas dari rahim ketika serviks mulai membuka selama persalinan. Hal ini menyebabkan pendarahan hebat, yang dapat membahayakan bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Plasenta previa beragam, tetapi gejala yang paling menjadi karakteristik adalah pendarahan tanpa rasa sakit. Plasenta previa ini dapat menyebabkan sang bayi lebih banyak dalam posisi sungsang.
Namun calon ibu tak perlu khawatir berlebihan, semua risiko bisa diminimalkan dengan kedisiplinan untuk menjaga kehamilan termasuk juga dalam hal asupan nutrisi yang dikonsumsi, seperti melakukan pemeriksaan yang membantu menentukan adanya kelainan bawaan tertentu pada janin, serta pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang teratur, mengonsumsi makanan sehat dan vitamin serta aktivitas fisik teratur sesuai anjuran dokter, melakukan pemeriksaan fetal kick count secara mandiri setiap hari (janin harus bergerak minimal 10 kali dalam 12 jam), mengenali dan peka terhadap tanda-tanda bahaya selama kehamilan (adanya perdarahan dari jalan lahir, tekanan darah tinggi, dan nyeri perut mendadak).
Oleh karena alasan-alasan diatas, ditambah faktor-faktor yang tidak diketahui, wanita yang berumur lebih dari 35 tahun menghadapi risiko kelahiran yang sulit. Wanita berusia 35 tahun dan lebih, yang menunjukkan bahwa hampir 50 persen wanita dalam kelompok ini memerlukan operasi cesarean saat melahirkan. Selain itu, jumlah tingkat asfiksi kelahiran, pertumbuhan janin lambat, posisi bayi dalam kandungan yang tidak normal, serta diabetes yang terbentuk dalam kandungan, secara signifikan lebih tinggi. Meskipun demikian, calon ibu masih bisa melahirkan normal dengan observasi yang lebih ketat dan dengan syarat tidak terdapat indikasi ibu maupun janin yang tidak memungkinkan persalinan normal untuk dilanjutkan.